Senin, 17 September 2012

Tulang Rusuk ^_^


wahai kamu bagian dari masa depan ku
yang namanya sudah tertulis jelas di lauhul mahfudz
untuk mendampingiku...
wahai kamu yang sama sekali aku tak tau kamu siapa
entah dia,mereka,atau kamu yang pernah 
singgah di hatiku...atau bahkan seseorang yang 
tak pernah aku kenal dan tak pernah aku temui sebelum nya..
aku tak tahu kapan engkau datang 
mungkin ntar,besok,lusa atau mungkin kita pernah dipertemukan sebelum nya
ahhh semua itu rahasia ilahi yang tak ada satupun mengetahuinya...
dulu aku berharap kamu adalah sesosok adam yang selalu teguh akan agama mu
yang menerima aku apa adanya dan hidup berdampingan saling melengkapi
dulu aku berharap kamu sesosok adam yang selalu berkaca pada pada cinta sejatinya Rasulullah dan 
khadijah...aku ingin kamu yang berkaca ‘iffah-nya Ali bin Abi Thalib yang memendam 
rasa cintanya pada Fathimah binti Rasulullah,dan pada waktu nya
berhasil menjadikannya sebagai pendamping hidup.
..ahh betapa indah nya...
namun sekarang..aku tak berani untuk itu..untuk berharap sebesar itu
karena aku tahu diri siapa aku...
Bukankah Allah sudah berjanji, lelaki baik untuk wanita baik,
begitu juga sebaliknya, sesuai dengan kalam-Nya pada surat An-Nuur ayat 26.
aku sadar jodoh ku adalah cermina dari diriku sendiri..aku hanya wanita
biasa bahkan lebih rendah dari itu....hiks..
siapapun kamu dan kapan pun engkau datang aku hanya ingin berdoa untuk mu..
supaya jika sudah waktunya kelak kamu menjadi qowwam ku  kamu adalah
sebaik-baik imam untuk ku..dan aku disini yang selalu memantaskan diriku
untuk mu kelak..
Kudoakan engkau menjadi pribadi yang dilindungi Allah, sehingga imanmu semakin bertambah. 
Kudoakan engkau selalu dijaga kesalehanmu.Kudoakan engkau teguh dalam jalanmu.
Aku mengerti Allah akan mempertemukan kita ketika keadaan kita sama-sama siap, 
insyaAllah..


ES EM PE


riuh nya parkiran siang itu suara kendaraan
yang bersahut-sahutan dengan sound marawis yang
islami...minggu siang itu aku datang dinikahan nya teman
satu jamaah.,.tiba2 suara itu khas memanggil nama ku
ternyata guru smp ku dulu
subhanallah bukan aku yang pertama menyapa tapi beliau
beliau2 ini masih saja ingat akan aku ...
pertemuan itu membuat seribu kenangan
melompat-lompat di pikiran ku...terseret oleh magnet
memory 8 tahun silam di mana aku masih mengenakan
putih-biru..disitulah aku belajar dewasa..
dari situlah mengerti arti sebuah perjuangan untuk sekolah
aku tahu hati ku keluh ketika harus mengungkap
semua kejadian di waktu smp..bukan apa2 tapi aku kikuk harus
berbagi ttg itu
aku belajar berjuang di tengah2 himpitan ekonomi yang
terjadi aku sadar waktu itu..untuk bisa sekolah saja
aku sudah bersyukur..tak jarang aku menangis karna tak bisa
membayar segala keperluan ini dan itu dan akhirnya
aku berusaha bangkit dengan sedikit membiayai sekolah ku
dari uang jajan ku tiap hari...
menahan lapar tiap hari yang aku buat untuk ke perpus
karena uang jajan aku relokasikan untuk bayar keperluan sekolah waktu itu
begitu pahit tapi saat ini adalah waktu yg pas untuk mengungkap
pembelajaran yang indah oleh guru-guru yang
sangat hebat...bukan hanya secara akademis
tapi juga agamis...
tak akan pernah ku lupa semua ttg  smp
ahhh di madrasah inilah aku menjadi lebih baik
teman-teman yang hebat yang selalu memotifasi
walaupun tak terungkap...
cara belajar nya..semangat nya yang terus aku jadikan
panutan...persaingan yang sehat tapi tetap bersahabat
tidak ada yang lebih indah dari masa remaja ketika berlomba-
lomba mengukir prestasi...
walaupun tak sempat menjadi juara tapi aku bangga
pernah bertemu dan di satukan dengan mereka..
pernah belajar di smp MU

Sabtu, 15 September 2012

janji mu...


ingin sekali mengingatkan nya
mengingatkan pada janjinya
janji yang telah ia utarakan
beberapa tahun lalu
ingatkah??lupakah atau bahkan melupa?
miris..
aku yang selalu ingat dengan janji itu
tapi kamu tidak
bahkan memory otak kumasih jelas
merekam semua obrolan
tentang kamu dan aku
senja itu...
mungkin semua itu cuma
hembusan angin bagi mu
cuma celotehan tak penting di ujung
senja itu..
lagi-lagi semua menyeluat di otak ku
mengungkit kembali semua
tentang kamu dan aku
tapi kini percuma
bias mu sesemu senja itu...



Jumat, 14 September 2012

senja masih memerah



Masih memerah seperti biasanya
menyambutku dengan ramah
dengan senyum hangat yang begitu indah
serasa semua rasaku ikut hanyut
bersama kemerahan senja kelabu
melebur menjadi satu bersama
matahari yang menyisahkan separuh
sepertiga,sepempat kemudian terbenam...
seolah mengisyaratkan sesuatu
pada senja sebelum ia membenamkan
seluruh tubuh nya...
kulihat matahari selalu bercengkrama
dengan senjanya
entah apa yang mereka bisikan











begitupun aku yang selalu
bertanya pada senja tiap kali dia datang
bertanya tentang kamu
pada senja selalu kusampaikan
keluh ku akan perjalanan ku
pada senja pula akupun menitipkan semua rasa ini..
kuharap dia mengerti
seperti pengertian nya
memahami isyarat matahari yang disampaikan nya
pada malam yang menjelang...


meja kerja
14 September 2012
17:23

Rindu Hujan


kali ini bener-bener rindu akan hujan
yang datang nya menentramkan
rintik-rintik air langit itu
selalu saja mampu mengungkapkan
perasaan yang kurasakan
melihatnya menjamah tanah-tanah
di bumi sehingga membuat secercah
semangat tumbuh bermekaran
alangkah indah nya hujan..
aku selalu terpesona dengan nya
bahkan hujan mampu menghipnotis ku
menyelam menggelayut indah dalam dingin nya
september mulai melangkah
tapi blm kutemukan
dia datang...
aku ingin menyapa nya
menjamah nya dengan lembut
walaupun kadang dia menyakitkan
rintik hujan selalu membawa cerita
ungkapan indah dari langit
yang selalu kusimak dari balik balkon rumah
aku selalu mencoba mengerti
seperti hujan yang selalu
mengerti aku...
walaupun hanya dengan diam




I love RAin...
seseorang yang selalu merindu hujan
14 September 2012

Kamis, 13 September 2012

terbanglah...




biarlah..
terbanglah..
kalian dengan keindahan sayapmu
pergilah kalian dengan sejuta pesonamu
kini aku tak lagi menangis melepasmu
aku disini sudah mampu tersenyum
senyum termanis di balik air mata
aku rela..
sekali lagi kutekankan dalam hati
memastikan semua akan lebih baik
semua akan terganti
aku masih tetap berdiri
berjalan dan berlari meraih kehidupan
yang pasti...
biarlah semua cerita ini menjadi puzzle kenangan
antara aku kau dan kalian...

meja kerja
10 september 2012

aku pamit...





ingin nangis dan membiarkan tubuh lunglai ini jatuh
aku sangat rapuh Ya Rabb...
doa ku dalam diam
sesak kembali membuncah
ingin teriak dan menangis sejadi mungkin
dengan kondisi seperti ini
aku tahu disana banyak yg merasakan ini
bukan hanya aku tapi mereka
mencoba menerka takdir tuhan
tapi tak bisa...
aku pamit..
pamit pada semua ini yang
semakin lama semakin membebankan ku
menyesakkan ku
aku tak ingin
lama membisu
aku menekankan lagi
aku pamit..
berharap tak ada lagi semua rasa ini
sekali lagi..
aku pamit..

Kamis, 06 September 2012

Otak kiri ku...


tak seperti biasanya tangan dan otak ku
begitu sinergik untuk melihat deretan angka-angka ini
seperti ada kongslet diantara ke duanya
lumpuh...
tangan ini tak bisa aku gerakkan
untuk menghitung
aku memaksakan tapi
jemari ku terasa berat
hanya bisa tercengang memandangi angka yang
yang kali ini siap menghadang ku
1 menit...1 jam...
berlalu tak ada hasil
dulu...
aku selalu antusias dengan angka-angka ini
aku begitu akrab dengan nya
otak kiri dan tangan ku selalu berkesinambungan
untuk menghitung
tapi tidak untuk kali ini
ada apa dengan ku?
dengan otak kiri ku?
dengan kemampuan berhitung ku?
mulai mencoba mencari tahu
hei otak kiri
sapa ku lembut
apa kabar?
kau masih di kepala ku kan?
kenapa dengan mu?
tak ada jawaban
begitu lama otak kiri ku membisu
air muka nya berubah
ia tertunduk
aku tahu kau jengah dengan keadaan ini
begitupun aku...
aku bisa membaca tanpa kau berucap
otak kiri ku..
ku mohon jangan menyerah dengan semua keadaan ini
aku tak ingin kehilangan mu
tetap lah jadi otak kiri ku yang dulu
yang selalu bersemangat menghadapi
beribu angka-angka imajiner dan koefisien nya...



 menulis dengan sesak di dada
Meja Kerja
6 September 2012

Rabu, 05 September 2012

Rindu Ku...




mengayun lembut bergantian
membawa daun-daun berseru dengan batang nya
angin datang menyapaku malam ini
dengan lembut tanpa suara
entah kabar apa yang iya sampaikan padaku
aku berharap kabar dari mu
kali ini aku terdiam dan benar-benar terdiam
tenggelam dalam keheningan yang menyesakkan
bukan kamu..jelas bukan kamu..
menghela nafas panjang
dalam diam aku berdoa

semoga takdir tuhan mempertemukan kita
dalam satu waktu dan satu masa
yang benar-benar sama
rindu..rindu..rindu..
kepadamu yang membiru
apa kabar mu?
tanya yg selalu tak tertnyakan
kusimpan erat dalam lorong hati
yang sangat jauh
jauh yang tak pernah kamu tahu

Bukan Aku Yang Dulu


berubah
satu kata yang pantas tersemat untuk ku
ya aku berubah sejak saat itu,
entah kapan aku pun tidak mengerti 
yang jelas saat hati ku mulai mengarti 
dan membedakan mana yang hitam dan mana yang putih 
aku tak lagi seperti dulu yang suka nongkrong gak jelas
dengan gelak tawa yang memecahkan keheningan malam,
berghibah sesuka ku, membuang waktu ku percuma.. 
mungkin sudah tidak lagi nyambung perbincangan antara kita…
bukan itu bukan lagi aku… 
aku kini sedikit demi sedikit berhijab tak mau lagi seperi itu…
aku yang membatasi diri ku….
aku yang  lebih memilih jalan lurus dan berusaha melaksanakan nya
yang lebih mengutamakan Kekasih abadi ku
dari pada sekedar cinta dunia ku….
aku tak lagi mencari dunia tak mau lagi sibuk 
dengan apa yang dinamakan cinta dunia
aku telah sedikit dewasa
ya saat ini aku telah menilai diri ku 
satu tingkat ke arah pendewasaan diri
aku tak perduli semua membenci ku,
semua menjauhi ku yang ku yakin Cuma Satu Allah bersama ku..
semua hingar bingar dunia yang pelan pelan aku jauhi
 karna ku tahu dunia hanya sementara
merapat mendekat pada orang sholeh  
untuk mengharap ridho Ilahi itu yang ku mau
aku ingin terus memperbaiki diri 
terus dan terus tanpa henti sampai dimana udara di ujung nafas ku

Jalan Itu....


"menyerah sebelum berperang"

mungkin istilah itu yang tepat buat sikon ini
seperti prajurit yang memilih mengurungkan niatnya
untuk mengangkat senjata lantas tak jadi berperang
nyesek memenuhi ruang jiwa...
buat apa hidup?
pertanyaan lirih yang meroket di hati
bukankah untuk meraih ridho Allah?
jawab ku lirih


"Ridho Allah terletak pada ridho Orang tua"

menunduk tanpa kata kali ini
yang aku tahu jalan itu baik
yang aku tahu jalan itu mungkin membuka masa depan
jalan itu..iya jalan itu...
seperti menjerit-jerit dalam hati
tapi semua itu menurut ku
semua itu pikiran ku
pikiran dunia ku
mengerti apa aku ttg masa depan?
mengerti apa aku ttg nasib?
bukan kah itu takdir Allah
semua rasa berkecamuk
seolah terjadi perang batin di jiwaku
satu hanya satu yang aku yakini (tersadar)
aku hanya ingin Ridho Mu
melalui Ibu ku
mungkin ini jalan ku
jalan terbaik untuk ku


“La Tahzan, Innallaha Ma’ana.” (at-taubah:40)

jangan bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita
jelas..dan sangat jelas
itu janji Allah...
Ketika kesedihan menyapa,
ketika hati gelisah gamang memikirkan sesuatu,
ketika urat saraf terasa berat di kepala,
ketika tak sesuai dengan harapan
janganlah bersedih,
tepuk dadamu dan katakan
LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANAA.. ;)


kamar rumah
12 Ramadhan 1433H/ 1 Agustus 2012